Welcome

Selamat Datang,
Ahlan wa Sahlan di situs Bidang Perempuan PIP PKS (Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera) Arab Saudi .
Terima Kasih telah berkunjung.

Kategori

0 PRESS RELEASE KEGIATAN PELATIHAN MEDIA


PRESS RELEASE KEGIATAN PELATIHAN MEDIA
DPW PKS ARAB SAUDI

RIYADH, 8 November 2013 – Melihat perkembangan media dan dunia informasi kini yang sedemikian pesat dan terbuka, nampaknya menjadi suatu kewajiban bagi para kader dakwah untuk turut mempengaruhi dan menguasainya. Tampak jelas bahwa dakwah tulisan melalui media offline dan online menjadi satu sarana yang signifikan untuk memenangkan dakwah. Dalam rangka menciptakan tim media yang profesional dan guna menyongsong kemenangan dakwah di Pemilu 2014, TPPLN (Tim Pemenangan Pemilu Luar Negeri) BidPuan PIP PKS Arab Saudi mengadakan kegiatan pelatihan media. Acara yang diikuti oleh 10 orang ummahat yang tergabung dalam tim media offline dan online ini diselenggarakan di sekretariat buletin Annisa  yang bertempat di Dir'iyah, Riyadh.


Kegiatan yang diadakan di pagi hari saat peralihan menuju musim dingin ternyata tidak menyurutkan langkah peserta untuk hadir. Dibuka pada pukul 09.00 oleh pembawa acara, dilanjutkan dengan tasmi’ Al-Qur’an, lalu beranjak kepada acara utama yaitu penyampaian materi oleh Bapak Aji Teguh Prihatno, ST. Acara ini berlangsung dalam 3 sesi. Sesi pertama adalah pemaparan materi berjudul "Fungsi, Peran dan Tipe Media", kemudian dilanjutkan dengan materi "Membuat Media Cetak dan Online". Pada sesi kedua ini, peserta tidak hanya mendengarkan namun sekaligus praktek mengerjakan tugas yang diberikan oleh pemateri. Tugas yang berupa pembuatan sebuah artikel yang layak muat di media cetak serta pembuatan akun twitter dan berlatih menggunakannya diikuti peserta dengan antusias dan bersemangat. Dilanjutkan dengan sesi ketiga yang berisi pembahasan program kerja tim media sebagai follow up dari kegiatan ini.  Acara pun diakhiri dengan ishoma serta penutup. Semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat memotivasi para peserta untuk berdakwah melalui media serta menambah kualitas tulisannya sehingga mampu bersaing dengan yang lain. Sehingga semakin banyak pena-pena yang turut serta memenangkan dakwah ini.
Allahu Akbar !



Read more

Inikah Ramadhan Terakhirku?

(Digubah dari salah satu teks muhasabah Aagym)





Saudariku…
Allah-lah yang menggetarkan udara disekitar kita sehingga kita bisa bernafas, tiada Tuhan selain Dia. Tiada satu celahpun yang tidak diurus oleh Allah, diri kitapun milik Allah. Betapa Dia-lah Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim..Coba kita ingat2 kembali kucuran nikmat tiada henti yang diberikan-Nya..Sungguh tak kan sanggup kita menghitungnya. Detik demi detik kita lalui hingga sore ini, Allah sampaikan kita di pertengahan bulan Ramadhan yang mulia ini..Inikah ramadhan terkhir kita? Tak ada yang tau selain Dia..Kita tak' kuasa menahan umur ini walaupun satu detik, Setiap saat kita terus mendekati liang lahat, sayang sekali jika hati kita terhijab sehingga Asma Allah
acapkali tidak bisa membuat hati kita tergetar, seolah hati kita sudah mengeras..membatu. Kepada dosa kita anggap biasa-biasa saja..Astaghfirullaahal’adziim…

Saudariku…
Mari sejenak kita tundukkan hati dan pikiran kita. Di bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan dan pengampunan ini mari kita renungi kembali perjalanan hidup ini. Sambil kita ingat dan rasakan betul bahwa Allah yang memberi segalanya pada kita, sungguh Dia selalu dan tengah mendengar dan melihat kita..
Subhaanallah..betapa banyak yang sudah Allah titipkan pada kita.
Dua pasang mata, pemberian-Nya.. Betapa bahagianya kita melihat pemandangan2 indah ciptaan-Nya..betapa bahagianya kita melihat putra putri kita bertingkah lucu dan tumbuh besar..betapa bahagianya kita diizinkan melihat Ka’bah juga masjid yang dimuliakan-Nya..alhamdulillah.

Tapi saudariku, coba kita ingat dan ingat2 lagi..sempatkah titipan ini berbuah kekhilafan dan pengkhianatan..
Silahkan istighfar sambil kita kenang pengkhianatan yang telah kita lakukan pada Allah dengan mata titipannya ini .. istighfar..
Jika kita pernah melihat yang diharamkan Allah .. istighfar..
Yang jarang membaca Al qur'an .. istighfar..
Yang matanya sering sinis melihat keberhasilan orang lain .. istighfar..
Yang sering meremehkan orang lain dengan pandangannya .. istighfar..
Yang pernah membelalak matanya karena kesal dan marah tak berhujjah..
Astaghfirullahal 'Adhiim…
Telinga kita..Mari kita ingat dosa telinga kita
Silahkan istighfar sambil kita kenang pengkhianatan yang telah
kita lakukan pada Allah dengan telinga titipannya ini .. istighfar..
Siapa yang nikmat mendengar aib orang lain Silahkan istighfar
Telinga ini adalah milik Allah, sangat mudah bagi Allah membuat dunia ini jadi sepi, apa sulitnya bagi Allah mengambil telinga ini. Andaikata telinga kita diambil maka tiada lagi terdengar suara saudara-saudara kita, riuh rendah keramaian buah hari kita, suara ayat-ayat qur'an, suara adzan.
Jika sering kita khilaf dengan titipan ini..istighfar.. Astaghfirullahal 'Adhiim…
Mari kita ingat dosa lisan kita .. istighfar..
Jika kita pernah berkata dusta .. istighfar..
Jika kita pernah mengada-ada .. istighfar..
Siapa yang pernah mengingkari janji .. istighfar..
Jika kita pernah membicarakan keburukan orang lain..istighfar…
Ingatlah wahai sahabatku sebagian besar penghuni neraka adalah karena lidahnya
Ingatlah siapa saja yang telah tercabik-cabik hatinya dengan kata-kata kita
Terutama yang pernah mendholimi Ortu-nya dengan lisannya
Yang pernah mendholimi orang-orang lemah dengan lisannya, apalagi yang senantiasa marah .. istighfar..
Berapa banyak orang yang tercabik-cabik hatinya karena lisan kita. Bahkan mungkin orang2 terdekat kita. Suami kita.. buah hati kita..
Berapa banyak orang yang pernah kita hina ..istighfar..
Ribuan kata yang terucap tiap hari, berapa kali kita menyebut asma Allah dengan ikhlas .. istighfar..Padahal ia yang memberikan lisan ini. Astaghfirullahal 'Adhiim
Siapa yang pernah makan makanan yang haram .. istighfar..
Marilah kita kenang kebusukan hati kita .. istighfar..
Jika kita jarang tergetar mendengar asma Allah .. istighfar..
Hati yang keras membatu, tidak takut kepada adzab Allah..
Jika hati kita tidak peka karena diselimuti ma'siat .. istighfar..
Hai …. Bersedihlah orang-orang yang berhati keras & tidak mempunyai hati yang lembut
Yang tidak rela melihat orang lain dapat nikmat
Yang selalu berfikir buruk sangka .. istighfar..
Yang hatinya selalu dipenuhi dengan iri dan senang melihat kejatuhan orang lain .. istighfar..

SUBHANALLAH, WALHAMDULILLAH WA 'ALAA ILAAHA ILLALLAHHU ALLAHU AKBAR
LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA INNI KUNTU MINADHOLIMIIN
HASBUNALLAH WANI'MAL WAKIIL..NI'MAL MAULA WA NI'MANNASHIIR

Saudariku…
Ingatlah satu desah nafas adalah satu langkah menuju kubur kita, semakin hari hidup kita semakin dekat dengan kematian
Kita pasti meninggalkan semua yang kita cintai selama ini
Matian-matian kita mencintai dunia ini pastilah kita akan meninggalkannya
Apapun yang kita lakukan selama ini harus dipertanggungjawabkan pada Allah, tidak ada sedikitpun yang kita lakukan kecuali kembali pada diri kita sendiri
Bayangkan saat tubuh kita sudah kaku, wajah sudah membeku dan dibungkus kain kafan, bersyukurlah kalau kita masih ada yang mengurus. Bersyukurlah kalau nanti kita ada yang menyolatkan
Suami, anak-anak kita serta saudara menangis disekitar kita, kemudian kita akan diusung ke tempat kita yang baru yaitu liang lahat, kita akan dimasukkan ke dalamnya.
Papan akan ditutupkan disekitar kita, pelan-pelan orang-orang yang kita cintai menaburkan tanah, sehingga semakin gelap..sendiri, tanah semakin penuh.. mereka semakin jauh
Inilah pertemuan terakhir dengan mereka, tinggallah kita sendiri di liang lahat. Mereka semua akan pulang, belatung dan cacing sudah mulai mengunyah tubuh kita, mata, telinga, wajah
dan tulang kita, perut mulai membusuk, serangga-serangga tanah berkeliaran di mata, mulut kita. Tapi yang paling menjadi masalah adalah ketika datang malaikat kubur.
Mungkin pada saat itulah dinding-dinding kubur akan menghimpit orang-orang yang durjana
Sepertinya sholat kita akan membela tapi bisa jadi sholat kita terlalu lemah karena tidak pernah khusu'
Sepertinya sedekah kita akan membela tapi bisa jadi kita terlalu lemah karena kita terlampau kikir
Sepertinya shoum kita akan membela tapi bisa jadi shoum kita terlalu lemah karena hanya perut saja yang puasa
Sepertinya haji kita akan membela tapi bisa jadi haji kita tertolak karena niat yang tidak benar
Tinggallah kita melolong-lolong, paling-paling kita hanya menunggu do'a anak kita, tapi bagaimana mereka bisa berdo'a jika kita tidak sungguh sungguh mengenalkan Allah pada mereka
Berbahagialah yang buah hatinya mendoakan.
Do'a tersebut bagai cahaya terang benderang akan masuk ke alam kubur ortu kita
Ingatlah bahwa siksa kubur akan terjadi sampai hari kiamat
Berbahagialah bagi orang yang punya bekal cukup, kubur akan menjadi suatu kenikmatan baginya
Sholatnya, shaumnya akan menolongnya.
Sedekahnya, wakafnya akan mengalirkan pahala-pahala
Orang-orang lemah yang dia tolong, ilmu yang diajarkan senantiasa menerangi kuburnya
Al-Qur’an menjadi sahabat baik yang menemaninya.

Wahai saudariku,
 mengapa kita masih menganggap bahwa kematian adalah untuk orang lain padahal kita pasti mati
Kita akan mempertanggungjawabkansetiap barang-barang yang kita beli
Ya Allah engkaulah yang tahu, kapan ajal akan menjemput kami. Engkaulah yang tau akankah ini menjadi ramadhan terakhir kami atau masihkah engkau sampaikan kami kepada ramadhan2 yang lain..
Ya Allah , di sore ini, di tengah bulan Ramadhan-Mu yang mulia, ijinkan kami meminta Ya Rabb..sanggupkanlah kami memanfaatkan sisa umur kami dengan benar, ampunilah sebanyak apapun dosa kami Ya Allah  Ya Allah izinkan kami mengisi Ramadhan ini dengan ibadah2 yang Engkau cintai..Karuniakan kami lailatul qadar-Mu ya Allah. Jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang bertaqwa, yang Engkau cintai. Ya Allah, karuniakanlah khusnul khotimah di ujung hidup kami.

Ya Allah, saat ini jutaan saudara kami di Mesir, Palestina, Suriah, Indonesia dan berbagai belahan bumi lainnya banyak yang tengah berusaha memperjuangkan agama-Mu. Ya Allah, maka tolonglah dan menangkanlah.
Duhai yang Maha Perkasa dan Maha Mulia, kami hanyalah makhlukmu yang serba terbatas, muliakan kami menjadi bagian dari penolong agama-Mu, Ya Allah. Sanggupkan kami menebar cinta, melakukan kerja, dan menjalin harmoni dengan sesama..

Rabbanaa aatinaa fid dunnya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina ‘adzaabannaar…
Subhaana Robbika Robbil 'izzati 'ammaa yashifuun...wasalaamuan 'alal mursalinn..walhamdulillaahirabbil 'aalamiin

Sumber awal teks muhasabah Aagym diambil dari Aagym blogspot
Gambar diambil dari Ramadhan wallpaper, situs rugusavay

Read more

0 Buka Puasa Bareng Simpatisan dan Kader DPD PKS Riyadh, Arab Saudi


Bertempat di Istirohah Al Basyair, Diriyyah tanggal 27 Juli 2013 kemarin, DPD PKS Riyadh mengadakan buka puasa bersama untuk para simpatisan dan kader di seluruh Riyadh, Arab Saudi. Acara buka puasa bersama ini merupakan acara rutin setiap bulan Ramadhan yang kali ini dihadiri 300 orang terdiri dari para bapak, ibu beserta anak-anaknya.
Khusus untuk para ibu, Divisi Bidang Perempuan PKS mengadakan acara tersendiri dengan tema "Inikah Ramadhan Terakhirku?". Acara dibuka dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia ibu Yen Akmeli, Lc kemudian disusul oleh ketua BidPuan DPD Riyadh Ibu Babay Fauziyah S.Pd.I.
Diselingi dengan game serta pembagian doorprize, turut pula pembacaan puisi bernuansakan Ramadhan terakhir yang menggetarkan hati para hadirin. Acara kemudian disambung dengan acara inti yakni Muhasabah yang dibawakan oleh Ibu Rokhmah Kusumastuti dengan formasi melingkarnya shof ibu-ibu menambah erat persaudaraan yang terjalin serta kekhusyuan dalam tema kali ini. Kemudian acara ditutup dengan pembacaan al-ma'tsurat dan doa serta buka puasa bersama dengan makanan khas Indonesia dan Arab Saudi.
Read more
LUBABAH BINTI AL-HARIS BIN HUZN BIN BAJIR BIN HILALIYAH
(Rubrik "Kisah Teladan" Buletin An-Nisa Edisi Juni 2013)



Nama lengkapnya adalah Lubabah binti al-Haris bin Huzn bin Bajir bin Hilaliyah. Beliau adalah Lubabah al-Kubra, dikenal dengan kuniyahnya yakni Ummu Fadhl. Ummu Fadhl adalah salah satu dari empat wanita yang dinyatakan keimanannya oleh Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam. Keempat wanita tersebut adalah Maimunah, Ummu Fadhl, Asma’ dan Salma.

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha adalah istri dari Abbas, paman Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, dan ibu dari enam orang yang mulia, pandai dan belum ada seorang wanita pun yang melahirkan laki-laki semisal mereka. Mereka adalah Fadhl, Abdullah al-Faqih (biasa dikenal dengan sebutan Ibnu Abbas), Ubaidullah al-Faqih, Ma’bad, Qatsam dan Abdurrahman.

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha masuk Islam sebelum hijrah, beliau adalah wanita pertama yang masuk Islam setelah Khadijah (Ummul Mukminin Rodhiallahu ‘anha) sebagaimana yang dituturkan oleh putra beliau Abdullah bin Abbas Rodhiallahu ‘anhu, “Aku dan Ibuku adalah termasuk orang-orang yang tertindas dari wanita dan anak-anak.”

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha adalah seorang wanita yang pemberani dan beriman, yang memerangi Abu Lahab si musuh Allah. Dikisahkan, pasca perang Badar, Abu Lahab tengah berbincang-bincang dengan Abu Sufyan, menanyakan kabar dari perang Badar. (Abu Sufyan ikut perang, sedangkan Abu Lahab tidak ikut perang dan mewakilkan dirinya pada orang lain). Orang-orang berdiri mengerumuni sekitarnya.  Abu Rafi’, seorang pelayan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam ikut mendengar pembicaraan tersebut.
Berkatalah Abu Lahab, “Wahai putra saudaraku, beritakanlah bagaimana keadaan manusia (dalam perang Badar)?”. Abu Sufyan berkata, “Demi Allah tatkala kami menjumpai mereka, tiba-tiba mereka tidak henti-hentinya menyerang pasukan kami, mereka memerangi kami sesuka mereka dan mereka menawan kami sesuka hati mereka. Demi Allah sekalipun demikian tatkala aku menghimpun pasukan, kami melihat ada sekelompok laki-laki yang berkuda hitam putih berada di tengah-tengah manusia, demi Allah mereka tidak menginjak­kan kakinya di tanah.”

Abu Rafi’ berkata, “Aku mengangkat batu yang berada di tanganku, kemudian berkata, ‘Demi Allah itu adalah malaikat. Tiba-tiba Abu Lahab mengepalkan tangannya dan memukul aku dengan pukulan yang keras, maka aku telah membuatnya marah, kemudian dia menarikku dan membantingku ke tanah, selanjutnya dia dudukkan aku dan memukuliku sedangkan aku adalah laki­-laki yang lemah. Tiba-tiba berdirilah Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha mengambil sebuah tiang dari batu kemudian beliau pukulkan dengan keras mengenai kepala Abu Lahab sehingga melukainya dengan parah. Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha berkata, ‘Saya telah melemahkannya sehingga jatuhlah kredibilitasnya’.

Kemudian bangunlah Abu Lahab dalam keadaan terhina, Demi Allah ia tidak hidup setelah itu melainkan hanya tujuh malam hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menimpakan kepadanya penyakit bisul yang menyebabkan kema­tiannya.”

Begitulah perlakuan seorang wanita mukminah yang pemberani terhadap musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga menjadi gugurlah kesombongannya dan merosotlah kehor­matannya karena ternoda. Alangkah bangganya sejarah Islam yang telah mencatat Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha sebagai teladan bagi para wanita yang dibina oleh Islam.

Ibnu Sa’d menyebutkan di Dalamath-­Thabaqat al-Kubra bahwa Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha suatu hari bermimpi dengan suatu mimpi yang menakjubkan, sehingga ia bersegera untuk mengadukannya kepada Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, saya bermimpi seolah-olah sebagian dari anggota tubuhmu berada di rumahku.” Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mimpimu bagus, kelak Fatimah melahirkan seorang anak laki-laki yang nanti akan engkau susui dengan susu yang engkau berikan buat anakmu (Qatsam).”

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha keluar dengan mem­bawa kegembiraan karena berita tersebut, dan tidak berselang lama Fatimah Rodhiallahu ‘anha melahirkan Hasan bin Ali Rodhiallahu ‘anhu yang kemu­dian diasuh oleh Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha.

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha berkata, “Suata ketika aku mendatangi Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, dengan membawa bayi tersebut maka Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam segera menggendong dan mencium bayi tersebut, namun tiba-tiba bayi tersebut mengencingi Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau bersabda, “Wahai Ummu Fadhl peganglah anak ini karena dia telah mengencingiku.”
Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha berkata, “Maka aku ambil bayi tersebut dan aku cubit sehingga dia menangis, aku berkata, “Engkau telah menyusahkan Rasulullah karena engkau telah mengencinginya”. Tatkala melihat bayi tersebut menangis, Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai Ummu Fadhl justru engkau yang menyusahkanku karena telah membuat anakku menangis”. Kemudian Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam meminta air lalu beliau percikkan ke tempat yang terkena air kencing kemudian bersabda, “Jika bayi laki-laki maka percikilah dengan air, akan tetapi apabila bayi wanita maka cucilah”.

Di antara peristiwa yang mengesankan Lubabah binti al-Haris Rodhiallahu ‘anha adalah tatkala banyak orang bertanya kepada beliau ketika hari Arafah apakah Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam shaum ataukah tidak? Maka dengan kebijakan­nya, beliau memanggil salah seorang anaknya kemudian menyuruhnya untuk mengirim­kan segelas susu kepada Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam tatkala beliau berada di Arafah, kemudian tatkala dia menemukan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam dengan dilihat oleh semua orang beliau menerima segelas susu tersebut kemudian meminumnya.

Di sisi yang lain Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha mempelajari Hadits asy-Syarif dari Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam dan beliau meriwayatkan sebanyak tiga puluh hadits. Adapun yang meriwayatkan dari beliau adalah sang putra beliau Abdulllah bin Abbas Rodhiallahu ‘anhu, Tamam yakni budaknya, Anas bin Malik, dan lainnya.

Kemudian wafatlah Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha pada masa khalifah Ustman bin Affan Rodhiallahu ‘anhu setelah meninggalkan kepada kita contoh yang baik yang patut ditiru sebagai ibu yang shalihah yang melahirkan tokoh semisal Abdullah bin Abbas Rodhiallahu ‘anhu; kyai umat ini dan Turjumanul Qur’an (yang ahli dalam hal tafsir al-Qur’an). Begitu pula telah memberikan contoh terbaik bagi kita dalam hal kepahlawanan yang memancar dari akidah yang benar.

Sumber: Kitab Nisaa’ Haular Rasuul, karya Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Musthafa Abu an-Nashrasy-Syalabi (dari situs ahlul hadits).

Sumber gambar : situs englishbaby.com
Read more
PAGI, FATIH, DAN TAUFIQ
TaQ Shams -Pelajar Umm Al Qura University dan Penggiat FL Wilayah Saudi Arabia-
(Rubrik "Remaja" Buletin An-Nisa Edisi Juni 2013)



Pagi selalu menyediakan nuansa yang tiada dapat diredaksikan dengan kata-kata. Selalu saja ada ruang sempit dalam diri yang kemudian berubah lapang. Ada keruh yang menjelma jernih. Ada resah yang berganti bahagia.

Setiap pagi, tiga puluh menit sebelum belajar, tempat kami belajar menyediakan pilihan majelis ilmu yang bebas kami pilih dan ikuti, dengan ustadzah dan bahasan berbeda pada setiap majelis ilmu yang disediakan.
Setiap senin pagi saya memilih hadir di majelis ilmunya ustadzah Fattuhah el Indonesia. Beliau salah satu ustadzah Umm Al Qura University keturunan Indonesia. Ustadzah di jurusan Dakwah ini, memberi kami pencerahan tentang Asmaul husna. Pagi itu beliau sedang membahas tentang Ar Rahman dan Ar Raheem.
"Salah satu dari Ar Rahman dan Ar Raheemnya Allah adalah taqdir Allah bagi seorang muslim di negeri minoritas muslim. Allah beri mereka keteguhan dan kegigihan untuk memegang erat aqidahnya di tengah masyarakat yang mengingkariNya." Salah satu uraiannya pagi itu.

"Sebut saja, Fatih Seferagic. Seorang pemuda yang berkebangsaan Bosnia. Allah tetapkan ia hidup dan tumbuh di Amerika. Sebuah negeri yang kita pahami bersama sebagai negeri kuffar. Fatih di lahirkan di Jerman, pada usianya yang ke empat orang tuanya membawanya hijrah ke Amerika. Di Baltimore dia tinggal dan menyelesaikan hafalannya di usianya yang ke dua belas tahun. Saat ini sambil belajar di Bayyinah's Dream program, ia juga menjadi pengajar Al Quran dan ketua remaja masjid Syaikh Yasir Birjas di Dallas, Texas." Tambah Ustadzah Fattuhah, menjelaskan kisah singkat seorang Fatih.

"Atas Rahman & Raheem Allah jualah, seorang Fatih mendapatkan taufiqNya. Hingga Al Quran menjadi teman hidupnya. Karena Taufiq Allah ini bukan rumah yang ditempatinya, bukan juga seseorang yang menjadi temannya, bukan pula pakaian yang diingininya. Tapi Taufiq adalah pemberian yang Allah idzinkan kepada hambaNya untuk menjadi bagian penting dalam sepanjang hidupnya. Layaknya tumbuhan yang selalu butuh guyuran air sebagai nutrisi terpentingnya. Maka, menghujaninya dengan shalat dan doa, berprasangka baik terhadap Allah dan manusia adalah jalan penting mempertahankan taufiq yang telah Allah anugerahkan. Keberadaan taufiq dalam kehidupan seorang Fatih yang menjadikan Al Quran sebagai bagian dari hidupnya adalah bukti Rahman dan Raheem Allah selalu melingkupi kehidupannya." Analisa ustadzah yang selalu berbinar dengan ulas senyum tulusnya.

"Kita pun harus yakin bahwa masalah adalah masalah 'taufiq'. Kita lihat pada 'dzikir' yang merupakan paling mudahnya ketaatan yang bisa dilakukan, tapi tidak semua orang dapat melakukannya secara dawam (terus menerus atau berkelanjutan), kecuali taufiq Allah yang tercurah kepadanya." Begitulah Ustadzah mengakhiri majelis ilmunya, di pagi hari itu. 
Read more

0 MUSIM LIBURAN… MAU KEMANA??


MUSIM LIBURAN… MAU KEMANA??
Oleh : Ummu Aisyah
(Rubrik "Keluarga Sakinah" Buletin An-Nisa Edisi Juni 2013)



"Libur tlah tiba… libur tlah tiba.. hore… hore… horeee…"

Mungkin sebagian dari kita masih ingat dengan lagu tersebut. Itulah lirik lagu yang pernah dinyanyikan oleh Tasya Kamila dan cukup disukai. Lagu yang menggambarkan rasa senang karena sekolah mulai libur, sehingga rasa penat selama mengikuti kegiatan sekolah selesai sudah. Lalu apa yang harus dilakukan agar kegiatan libur sekolah menyenangkan dan menjadi memori indah yang selalu dikenang?

Sekarang ini di Indonesia banyak kegiatan yang ditawarkan oleh mereka yang kreatif untuk mengisi masa liburan. Ada kegiatan outbond dengan berbagai paket, camping bersama, liburan keluar daerah bahkan luar negeri dan lain-lain, tentu dengan biaya mahal. Bagi warga Indonesia  yang tinggal di Arab Saudi, 'Pulkam' (Pulang kampung) adalah salah satu pilihan favorit, tentu jika dana mencukupi. Karena akan bertemu dengan handai taulan di kampung halaman dan juga dapat rekreasi ke tempat wisata. Akan tetapi, jika tidak dapat berlibur di tanah air, apa yang dapat kita lakukan agar anggota keluarga senang, tidak bete alias bosan karena libur yang terlalu lama? Apalagi tinggal di Arab Saudi, tidak banyak tempat wisata sebagaimana di Indonesia. Karena itu dibutuhkan kreatifitas membuat kegiatan agar liburan anak-anak terasa nikmat dan bukan sebaliknya, membuat mereka bosan dan ingin cepat-cepat masuk sekolah lagi, padahal sekolah masih libur.
Hal-hal yang mungkin dapat dilakukan antara lain:
1. Buatlah agenda liburan yang melibatkan anak-anak, jangan hanya kita orang tua yang menentukan karena yang banyak memiliki waktu luang adalah mereka.
2. Sesuaikan kegiatan liburan dengan dana yang ada sehingga tidak membuat pusing kepala sebab dana yang tidak mencukupi.
3. Tentukan kegiatan apa saja yang akan dilakukan di luar dan di dalam rumah. Untuk pilihan tempat di luar rumah, Alhamdulilah walau terbatas, masih banyak pilihan tempat wisata yang bisa dikunjungi untuk keluarga; ada Haromain; Mekah dan Madinah sebagai tempat wisata rohani, ada pantai dan gurun sebagi tadabbur alam, ada taman kota atau malahi (taman bermain) yang dapat kita pilih untuk rihlah keluarga.
4. Untuk kegiatan di rumah bisa kita buat kegiatan masak bersama atau membuat keterampilan yang mereka senangi. Atau bekerja sama dengan keluarga teman lain untuk membuat kegiatan bersama yang melibatkan anak-anak sehingga kegiatan liburan tidak monoton yang akhirnya membuat mereka bosan di rumah dan hanya sibuk dengan menonton televisi atau main game dan internet saja.

Mulailah sejak sekarang mengagendakan liburan bagi keluarga yang menyenangkan dan bermanfaat, sehingga dapat menjalin hubungan yang mesra antar anggota keluarga dan tercipta suasana keluarga yang harmonis. Hal ini perlu dipersiapkan agar ketika libur telah datang, kita tidak bingung mau apa dan kemana saat liburan.

Selamat berlibur, moga hari-hari yang dilalui penuh arti dan menyenangkan !

Sumber Gambar : Situs sarjanaku.com
Read more

0 Manfaat Gerakan Sholat Bagi Anatomi Tubuh


Manfaat Gerakan Sholat Bagi Anatomi Tubuh
Oleh : dr. Lia Yusmarini
(Rubrik "Kesehatan" Buletin An-Nisa Edisi Juni 2013)



Takbiratul Ikhram

Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di bagian depan perut atau dada bagian bawah.

Manfaat: gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening dan kekukatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah, sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Rukuk
Postur: rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

I’tidal
Postur: bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

Sujud
Postur: menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki dan dahi pada lantai.
Manfaat: aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehataan organ kewanitaan. 
Gerakan sujud dalam sholat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneurologi, ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya.
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma'ninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.
Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Pada saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah terjadi kontraksi pada otot dada sehingga payudara menjadi lebih indah bentuknya dan juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernafasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali.

Duduk diantara Dua Sujud
Postur: duduk ada dua macam yaitu iftirosy dan tawwaruk, perbedaannya terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat: pada posisi duduk, yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran dan saluran kemih.
Saat duduk tawwaruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha. Posisi ini menghindarkan nyeri pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawwaruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih, kelenjar prostat dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, postur ini mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada kedua duduk ini menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerakan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

Salam
Postur: memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal
Manfaat: gerakan terakhir ini mempunyai pengaruh besar pada kekencangan kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah pentingnya, gerakan ini menghindarkan dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya. Gerakan salam bermanfaat sebagai relaksasi otot sekitar leher dan kepala untuk menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
Pada dasarnya gerakan dalam shalat mirip dengan yoga atau peregangan. Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah.  Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya adalah shalat menggerakkan anggota tubuh lebih banyak termasuk jari kaki dan tangan.
Selain itu, seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Wallahu a’lam.

Sumber: Terapi Shalat karya Imam Musbikin, Cakrawala Ilmu, Yogyakarta 2011


Read more

0 Bagaimana Mendidik Anak Mendirikan Sholat



Bagaimana Mendidik Anak Mendirikan Sholat
Oleh : Ummu Muthia
(Rubrik "Pendidikan Anak" Buletin An-Nisa Edisi Juni 2013)


Setiap orang tua tentu menginginkan anak-anaknya menjadi qurrata a’yun bagi kedua orang tua, tidak saja di masa lucu-lucunya namun juga hingga dewasanya kelak, jangan sampai mereka berubah menjadi musuh dikarenakan kelalaian orang tua dalam mendidik mereka sejak kecil, tidak memberikan perhatian yang serius atau menganggapnya hal yang kurang prioritas. Alangkah ironinya kalau pengenalan agama ini diserahkan secara keseluruhan kepada guru ngaji misalnya. Hal ini memang penting namun porsinya hanyalah sebagai pendukung semata, apalagi bagi keluarga yang saat ini sedang bermukim di luar negeri, kualitas kebersamaan kita dengan anak terkadang belum bisa mengimbangi kuantitasnya. Boleh jadi kita sering berada di dekat anak namun belum tentu kita pada saat itu sedang bersama sang anak.



Berbicara tentang mendidik anak untuk mendirikan shalat merupakan hal yang sangat menarik, karena harapan kita sebagai orang tua tentunya mengidamkan anak-anak yang mencintai ibadah khususnya ibadah shalat serta terbangun kecintaannya kepada agama. Namun pada kenyataannya, tidaklah mudah untuk menumbuhkan kesadaran tersebut pada anak-anak hingga mengamalkan agama sampai kelak dewasanya. Di samping dukungan do’a orang tua agar anak-anak mendapat petunjuk ke jalan benar, hal ini juga tidak lepas dari ikhtiar manusiawi dan pendekatan-pendekatan yang kita terapkan. Mengutip apa yang disampaikan oleh Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari seorang pakar sekaligus trainer pelatihan parenting ternama yang juga kerap disapa dengan Abah Ihsan, setidaknya ada empat pendekatan efektif yang dapat dilakukan agar anak memiliki kesadaran mengamalkan agamanya, dalam hal ini mendirikan shalat. Keempat pendekatan tersebut hendaknya dilakukan secara menyeluruh dan simultan.


Pertama : Keteladanan
Orang tua adalah tempat anak bercermin, anak-anak akan sangat mudah terpengaruh dengan apa yang kita ucapkan atau lakukan. Mungkin kita pernah mengalami bagaimana anak mengingatkan kita sebagaimana kita pernah pula mengingatkan mereka, misalnya suatu ketika saat anak berucap: “Umi sabar ya..,” saat kita sedang menghadapi sebuah masalah. Demikian juga dengan sikap dan perbuatan kita akan sangat mudah ditiru oleh anak. Mana mungkin kita menyuruh anak mendirikan shalat sedangkan kita tidak mendirikan kewajiban tersebut, atau kita menginginkan anak disiplin dalam shalat sedangkan kita tidak disiplin melaksanakannya.
Tapi keteladanan saja masih belum cukup. Betapa banyak kita lihat di sekitar kita, orang tua yang begitu rajin ke masjid, tapi anak laki-lakinya yang remaja kok tidak rajin ke masjid? Kurang teladan apa? Karena itu perlu pendekatan-pendekatan berikutnya.

Kedua : Pembiasaan
Kebiasaan beribadah sangat perlu, meski bukan satu-satunya. Membiasakan beribadah pada anak adalah ikhtiar agar kita dapat menjadikan ibadah sebagai habit yang menyatu dengan anak-anak. Jika sudah menjadi habit, anak-anak akan menjadi 'ringan' dalam ibadah hingga ia dewasa. Itulah hikmah menyuruh anak mendirikan shalat di usia tujuh tahun dan baru dibenarkan dengan cara yang keras setelah mencapai usia sepuluh tahun. Masa tiga tahun semenjak anak berusia tujuh tahun adalah kesempatan terbaik membiasakan shalat lima waktu setiap hari yaitu melalui proses sebanyak 5475 kali menyuruh anak mendirikan shalat (5475 = 5 waktu shalat x 365 hari/tahun x 3 tahun). Tentunya cara-cara yang keras tidak diperlukan lagi jika para orang tua telah mengoptimalkan masa tiga tahun ini sebaik-baiknya.
Pembiasaan hal yang baik kepada anak sejak kecil Insya Allah akan dapat menghiasinya dengan kebaikan itu hingga dewasa kelak. Termasuk juga misalnya membiasakan anak memilih model pakaian yang menutup aurat sejak kecil, sehingga ketika sudah besar anak tidak merasa canggung lagi meski di sekolahnya hanya ia sendiri yang mengenakan model pakaian menutup aurat. Bahkan lebih jauh lagi anak akan mampu menularkan model pakaian tersebut pada teman-teman dan orang-orang di lingkungan sekolahnya.
Tetapi ini saja pun tidak cukup. Jika hanya dibiasakan, tak sedikit anak yang sudah dibiasakan kebaikan dan ibadah sejak kecil tapi karena pikirannya masih 'kosong' dengan nilai-nilai Rabbani, maka sebagian merekapun akhirnya enggan beribadah ketika dewasa.

Ketiga : Instalasi Motivasi
Dalam mengenalkan agama, sebagian orang tua memulai dari kompetensi-kompetensi (keterampilan) beragama. Jika mengenalkan agama hanya dimulai dari kompetensi-kompetensi beragama seperti terampil shalat, terampil membaca qur'an, terampil ini dan itu, maka belum tentu anak kemudian akan terus mengamalkannya sampai dewasanya kelak. Pendekatan yang dapat dilakukan dalam mendidik anak-anak kita bukanlah sekedar kompetensi beragama, tapi juga motivasi beragama. Sejak anak-anak bisa membedakan mana tangan kanan dan tangan kiri, maka sejak saat itulah orang tua dapat mengenalkan pada nilai baik dan buruk seperti yang direferensikan dalam agama. Ingat, KESADARAN letaknya pada PIKIRAN, bukanlah pada tubuh. Maka membuat anak merasa sadar berarti menanamkan nilai tentang ibadah pada pikiran anaknya terlebih dahulu bukan sekedar nyuruh-nyuruh beribadah (mengendalikan tubuh).
Bagaimana mengubah pikiran anak? Lakukan instalasi nilai-nilai, tanamkan informasi kebaikan pada anak tentang Allah, tentang Rasul, setiap hari dengan tepat baik melalui media dongeng, cerita, kisah, ngobrol setiap hari minimal setengah jam, membaca buku bersama, mengajak diskusi anak,  atau apapun yang intinya kita menginstalasi nilai pada pikiran anak kita sehingga akhirnya menjadi program pikiran mereka dan sehingga mudah-mudahan dapat menjadi motivasi buat hidup mereka. Ketika motivasi anak sudah tumbuh dengan baik maka kewajiban shalat itu akan terasa ringan saat ditegakkan.
Apalagi kalau kita mengaitkan kejadian sehari-hari dengan karunia dari Allah. Pernah saya mengalami pengalaman pribadi, saat ingin membeli buah di sebuah supermarket, ternyata harganya terlalu mahal sehingga rencana membeli buah-buahan batal meskipun anak-anak sangat menginginkannya. Tidak berapa lama setelah kejadian tersebut, ketika pulang dari pengajian ibu-ibu saya dibekali dengan sekantong buah yang pernah batal saya beli. Subhanallah... Allah Maha Pengasih dan Pengatur rizki bagi hamba-hamba-Nya. Kejadian ini saya ceritakan kepada anak saya, dia mengatakan dengan sangat antusias, “Ummi, Allah itu bisa mengabulkan apa yang kita butuhkan ya?” “Tentu, kalau kita selalu melakukan apa-apa yang dicintai oleh Allah,” jawab saya. Pada saat saya ceritakan itu dia belum shalat lima waktu, dengan serta merta penuh bahagia dia segera beranjak untuk shalat. Kejadian-kejadian seperti ini kita semua tentunya pernah mengalami dan hendaknya kita ceritakan kepada anak sehingga dia akan merasakan kebesaran Allah.

Keempat : Kedekatan Emosional
Kedekatan emosional orang tua dan anak akan menentukan penerimaan atau instalasi nilai-nilai pada anak. Orang tua yang mengabaikan anak, terlalu sibuk dengan urusannya sendiri dan hanya mengandalkan sekolah, ustadz atau tenaga 'outsourcing' lainnya dalam mengenalkan agama pada anak, hendaknya jangan berharap terlalu banyak jika anaknya dapat dekat dengan Tuhan-Nya sedang orang tua sendiri tak berusaha mendekati anaknya. 
Kedekatan emosional ini juga akan memudahkan orangtua dalam menanamkan kebiasaan beribadah pada anak. Jangankan ibadah yang perlu kesadaran spiritualitas, dalam hal kegiatan belajarpun misalnya terbukti secara empiris, anak-anak di Jepang yang rata-rata 30 menit didampingi orang tua di rumah saat belajar ternyata indeks prestasi akademiknya lebih baik dibandingkan anak-anak di Amerika yang rata-rata hanya 15 menit didampingi orang tua di rumah saat belajar. Apalagi dalam hal kesadaran beragama, yang kemudian membutuhkan jangka waktu panjang untuk menanamkan nilai-nilai dengan benar dan tepat mulai dari aqidah, ibadah dan lain-lain. Yang juga tidak kalah pentingnya dalam hal ini adalah kita sebagai orangtua harus terus belajar mengkaji ilmu sehingga kita benar-benar menjadi orang tua yang sangat tahu apa yang harus kita lakukan untuk anak-anak kita di zaman ini.

Semoga Allah memberi kita kesabaran dan kemampuan mendidik anak-anak kita sehingga  mampu mengantarkan mereka kepada keridhaan Allah, hingga suatu saat kita dapat bersama mereka berkumpul di jannah-Nya kelak. Tentunya ini menjadi harapan kita semua bukan? Kalau kita mencintai mereka maka didiklah mereka untuk mengenal Rabbnya.
Read more

0 HADIAH ISTIMEWA DI TAHUN DUKA


HADIAH ISTIMEWA DI TAHUN DUKA
Oleh : Ustadz Shalahuddin Abdurrahman
(Rubrik "Kajian Utama" Buletin An-Nisa Edisi Juni 2013)

Tahun Kesedihan (عام الحزن) :

Di tengah ujian yang amat pedih dan pemboikotan terhadap umat Islam dan Bani Hasyim oleh Suku Quraisy, Rasulullah di tahun ke-10 kenabiannya, kehilangan sosok yang selama ini membantu, mendukung, mencintai, dan menyayanginya. Dialah benteng, tempat berlindungnya Dakwah Islamiyah dari serangan para pembesar dan begundal Quraisy. Nabi Muhammad SAW mengalami kesedihan yang amat sangat. Ia merasa pilu dengan kematian paman tercintanya, Abu Thalib dalam usia 80 tahun. Dalam umurnya yang telah renta itu, sesungguhnya ia pun telah lunglai.

Tiga hari kemudian, disusul kematian isteri tercintanya, Khadijah. Tepatnya, pada bulan Ramadhan tahun 10 H dari kenabian dalam usia 65 tahun sedangkan Rasulullah ketika itu berusia 50 tahun. Dimana sosok Khadijah adalah nikmat Allah yang paling agung bagi Rasulullah. Selama seperempat abad hidup bersamanya, dia senantiasa menghibur disaat beliau cemas, memberikan dorongan di saat-saat paling kritis, menyokong penyampaian risalahnya, ikut serta bersama beliau dalam rintangan yang menghadang jihad dan selalu membela beliau, baik dengan jiwa maupun hartanya.

Untuk mengenang itu, Rasulullah bersabda: "Dia telah beriman kepadaku saat manusia tidak ada yang beriman, dia membenarkanku di saat orang-orang mendustakan, dia memodaliku dengan hartanya di saat manusia menahannya, Allah mengaruniaiku anak darinya saat tidak memberikannya dari isteri yang lainnya".

Di dalam kitab ash-Shahîh dari Abu Hurairah, dia berkata: "Jibril mendatangi Rasulullah sembari berkata: ‘Wahai Rasulullah! inilah Khadijah, dia telah datang dengan membawa lauk-pauk, makanan atau minuman; bila dia nanti mendatangimu, maka sampaikan salam Rabbnya kepadanya serta beritakan kepadanya kabar gembira perihal rumah besar untuknya di surga yang terbuat dari bambu dari mutiara, yang tidak ada kebisingan dan juga menguras tenaga di dalamnya".

Sungguh sangat terpukul hati Nabi Muhammad menghadapi kenyataan ini. Nabi Muhammad kehilangan dua sosok yang sangat berpengaruh terhadap dirinya, kehidupan dan perjuangannya. Pada tahun kehilangan inilah yang dikenal dengan istilah ‘Amul Huzni atau Tahun Kesedihan.

Kesedihan pada tahun tersebut, bahkan tidak hanya terhenti dengan meninggalnya 2 orang pendukung dakwah beliau, tetapi juga disusul dengan berbagai intimidasi, gangguan dan siksaan yang beliau dan kaum muslimin lainnya hadapi dari kalangan kafir Quraisy, karena orang yang selama ini disegani mereka telah meninggal. Hingga kepada penghinaan terhadap manusia mulia ini, dengan meletakkan kotoran hewan di atas pundak beliau, ketika sedang menunaikan sholat. Mereka dengan terang-terangan menyiksa dan menyakiti beliau. Padahal belum hilang dari benak mereka, akibat yang mereka rasakan dari embargo ekonomi ketika dikucilkan dari kehidupan sosial yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Kaum Quraisy terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Maka lengkap sudah, kesedihan yang dialaminya yang membuat beliau hampir putus asa untuk mendakwahi mereka.

Beliau kemudian mencari lahan dakwah lain yang dianggap lebih kondusif, yaitu kota Thaif, sebuah kota kecil yang jaraknya 65 km di sebelah tenggara kota Makkah. Namun reaksi yang diterima Rasulullah dari bani Saqif (penduduk kota Thaif) tidak berbeda dengan reaksi penduduk Makkah. Nabi Muhammad kembali diejek, disoraki, diusir dan dilempari batu, sehingga terluka di bagian kepala dan tubuhnya hingga mengucurkan darah segar. Sungguh menyedihkan. Namun Rasulullah tidak kecewa dan marah. Justru mendoakan penduduk kota tersebut agar diberikan hidayah dan petunjuk oleh Allah SWT. Sungguh mulia perbuatan dan sikap manusia agung ini dan sangat patut kita mencontoh perilakunya.

Hadiah Dari Allah :


Ditengah kesedihan tersebut, Allah memberikan hadiah dan hiburan kepada Rasulullah yang sedang berkabung berupa "paket perjalanan rekreasi" untuk menyegarkan kembali ghirroh (semangat) perjuangannya dalam menegakkan misi Tauhid di atas muka Bumi.

"Paket perjalanan" yang kemudian disebut sebagai Isra' Mi'raj ini sejatinya adalah sebuah pesan kepada seluruh umat Muhammad, bahwa segala macam cobaan yang seberat apa pun haruslah kita lihat sebagai awal dari akan dianugerahkannya sebuah kemuliaan kepada kita. Dalam peristiwa itu, tepatnya 27 Rajab, Nabi Muhammad dapat saja langsung menuju langit dari Makkah, namun Allah tetap membawanya menuju Masjidil Aqsha, pusat peribadahan Nabi-nabi sebelumnya. Ini dapat berarti bahwa umat Islam tidak memiliki larangan untuk berbuat baik terhadap sesama manusia, sekalipun kepada golongan di luar Islam.

Peristiwa Isra' Mi'raj, adalah merupakan perjalanan pribadi Rasulullah di waktu malam dalam waktu yang sangat singkat yaitu dari Masjidil Haram di Kota Makkah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, Palestina. Untuk kemudian dilanjutkan dengan perjalanan naik dari Masjidil Aqsha di bumi ke langit ketujuh menuju Baitul Makmur dan Sidratul Muntaha. Peristiwa itu terjadi pada 27 Rajab, tahun ke-10 kenabian, hal itu dilukiskan Al-Quran dalam surat Al-Isra’ ayat 1. Dan ketika dimi'rajkan itulah Rasulullah mengalami banyak hal, seperti peristiwa pembedahan dada oleh malaikat Jibril dan Mikail untuk selanjutnya hati beliau dicuci dengan air zam-zam tiga kali dan diisinya dengan hikmah dan iman. Dan di Masjidil Aqsha, beliau juga memimpin shalat para Nabi dan Rasul. Sebagaimana beliau juga bertemu dengan Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam dan Nabi Ibrahim yang sedang bersandar di Baitul Makmur di langit ketujuh.

Pada peristiwa Isra' Mi'raj ini juga, Rasulullah menerima perintah dari Allah untuk menjalankan kewajiban sholat fardhu, yang pada awalnya diwajibkan 50 kali sehari semalam, tetapi kemudian setelah bolak balik dan konsultasi dengan nabi Musa yang beliau temui saat itu, hingga akhirnya, hanya diwajibkan 5 kali saja. Perintah dan 'diskon' jumlah sholat ini pun termasuk hadiah terbesar untuk Rasulullah dan umatnya. Bayangkan bila kita harus menunaikan sholat 50 kali dalam satu hari, artinya kita sholat setiap 15 menit. Belum lagi janji pengampunan dosa yang didapatkan bagi orang yang melakukannya.

Hikmah yang Dapat Dipetik dari Peristiwa Isra' Mi'raj :

Kita semua sepakat dan meyakini bahwa setiap kejadian dan peristiwa pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya, begitu pula dengan peristiwa Isra' Mi'raj ini, yang mungkin dapat disimpulkan dalam poin-poin berikut, dan mudah-mudahan hal itu dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah yang begitu besar kekuasaan-Nya.

1.    Pencucian hati Rasulullah dalam peristiwa tersebut menunjukkan bahwa hati adalah organ terpenting dalam tubuh, serta sebagai pusat metabolisme keimanan dan ketakwaan, ia pulalah yang mengarahkan kehidupan spiritual manusia. Maka sebagai penggerak dan kader dakwah hendaklah untuk senantiasa membersihkannya dari segala macam penyakit hati; sombong, iri, dendam, syirik, marah, panjang angan-angan, galau, bimbang dan ragu.

2.    Isra’ Mi’raj adalah jamuan kemuliaan dari Allah, penghibur hati, dan pengganti dari apa yang dialami Rasulullah berupa rentetan kesedihan, penghinaan, penolakan, intimidasi, embargo hingga pengusiran yang dirasakan beliau bersama kaum muslimin lainnya.

3.    Sholat adalah perintah Allah yang paling penting dan utama, karena dijemput langsung oleh Rasulullah di atas langit ketujuh di Sidratul Muntaha'. Berbeda dengan perintah kewajiban lainnya, yang titahnya diturunkan Allah melalui malaikat Jibril.

4.    Kadang-kadang ada kaum kerabat da'i yang tidak bersamanya, tetapi bertindak melindunginya. Situasi ini memberi manfaat kepada dakwah ketika ia masih lemah. Oleh sebab itu, sentimen kabilah dan kekeluargaan boleh digunakan oleh da’i untuk melindungi dakwah selagi ia tidak larut melakukan kemungkaran bersama mereka.

5.    Isteri solehah yang beriman dengan kebenaran dakwah dan perjuangan akan mempermudah kesulitan yang dialami oleh da’i dan membangkitkan semangatnya untuk terus berdakwah serta teguh di atas jalannya.

6.    Ketika dakwah di tempat sendiri ditolak dan dimusuhi, seorang da’i perlu mencari medan-medan baru yang berpotensi untuk dakwah.

7.    Kesedihan, intimidasi dan gangguan dari para penghalang dakwah adalah suatu keniscayaan, sehingga para da'i dan kader dakwah perlu selalu siap siaga dalam kondisi apapun, serta menghadapinya dengan penuh kesabaran dan ketakwaan (QS. 3: 120)

8.    Peristiwa ini juga memberi pelajaran kepada kita, bahwa manusia hendaklah membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan sesama makhluk Allah di muka bumi (hablun minnaas); juga dan terutama adalah hubungan yang baik dengan Allah (hablun minAllah).

Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat mengambil hikmah yang baik di setiap peristiwa.
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
© 2010 Perempuan Keadilan Arab Saudi is proudly powered by Blogger