Welcome

Selamat Datang,
Ahlan wa Sahlan di situs Bidang Perempuan PIP PKS (Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera) Arab Saudi .
Terima Kasih telah berkunjung.

Kategori

0 Buka Puasa Bareng Simpatisan dan Kader DPD PKS Riyadh, Arab Saudi


Bertempat di Istirohah Al Basyair, Diriyyah tanggal 27 Juli 2013 kemarin, DPD PKS Riyadh mengadakan buka puasa bersama untuk para simpatisan dan kader di seluruh Riyadh, Arab Saudi. Acara buka puasa bersama ini merupakan acara rutin setiap bulan Ramadhan yang kali ini dihadiri 300 orang terdiri dari para bapak, ibu beserta anak-anaknya.
Khusus untuk para ibu, Divisi Bidang Perempuan PKS mengadakan acara tersendiri dengan tema "Inikah Ramadhan Terakhirku?". Acara dibuka dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia ibu Yen Akmeli, Lc kemudian disusul oleh ketua BidPuan DPD Riyadh Ibu Babay Fauziyah S.Pd.I.
Diselingi dengan game serta pembagian doorprize, turut pula pembacaan puisi bernuansakan Ramadhan terakhir yang menggetarkan hati para hadirin. Acara kemudian disambung dengan acara inti yakni Muhasabah yang dibawakan oleh Ibu Rokhmah Kusumastuti dengan formasi melingkarnya shof ibu-ibu menambah erat persaudaraan yang terjalin serta kekhusyuan dalam tema kali ini. Kemudian acara ditutup dengan pembacaan al-ma'tsurat dan doa serta buka puasa bersama dengan makanan khas Indonesia dan Arab Saudi.
Read more
LUBABAH BINTI AL-HARIS BIN HUZN BIN BAJIR BIN HILALIYAH
(Rubrik "Kisah Teladan" Buletin An-Nisa Edisi Juni 2013)



Nama lengkapnya adalah Lubabah binti al-Haris bin Huzn bin Bajir bin Hilaliyah. Beliau adalah Lubabah al-Kubra, dikenal dengan kuniyahnya yakni Ummu Fadhl. Ummu Fadhl adalah salah satu dari empat wanita yang dinyatakan keimanannya oleh Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam. Keempat wanita tersebut adalah Maimunah, Ummu Fadhl, Asma’ dan Salma.

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha adalah istri dari Abbas, paman Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, dan ibu dari enam orang yang mulia, pandai dan belum ada seorang wanita pun yang melahirkan laki-laki semisal mereka. Mereka adalah Fadhl, Abdullah al-Faqih (biasa dikenal dengan sebutan Ibnu Abbas), Ubaidullah al-Faqih, Ma’bad, Qatsam dan Abdurrahman.

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha masuk Islam sebelum hijrah, beliau adalah wanita pertama yang masuk Islam setelah Khadijah (Ummul Mukminin Rodhiallahu ‘anha) sebagaimana yang dituturkan oleh putra beliau Abdullah bin Abbas Rodhiallahu ‘anhu, “Aku dan Ibuku adalah termasuk orang-orang yang tertindas dari wanita dan anak-anak.”

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha adalah seorang wanita yang pemberani dan beriman, yang memerangi Abu Lahab si musuh Allah. Dikisahkan, pasca perang Badar, Abu Lahab tengah berbincang-bincang dengan Abu Sufyan, menanyakan kabar dari perang Badar. (Abu Sufyan ikut perang, sedangkan Abu Lahab tidak ikut perang dan mewakilkan dirinya pada orang lain). Orang-orang berdiri mengerumuni sekitarnya.  Abu Rafi’, seorang pelayan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam ikut mendengar pembicaraan tersebut.
Berkatalah Abu Lahab, “Wahai putra saudaraku, beritakanlah bagaimana keadaan manusia (dalam perang Badar)?”. Abu Sufyan berkata, “Demi Allah tatkala kami menjumpai mereka, tiba-tiba mereka tidak henti-hentinya menyerang pasukan kami, mereka memerangi kami sesuka mereka dan mereka menawan kami sesuka hati mereka. Demi Allah sekalipun demikian tatkala aku menghimpun pasukan, kami melihat ada sekelompok laki-laki yang berkuda hitam putih berada di tengah-tengah manusia, demi Allah mereka tidak menginjak­kan kakinya di tanah.”

Abu Rafi’ berkata, “Aku mengangkat batu yang berada di tanganku, kemudian berkata, ‘Demi Allah itu adalah malaikat. Tiba-tiba Abu Lahab mengepalkan tangannya dan memukul aku dengan pukulan yang keras, maka aku telah membuatnya marah, kemudian dia menarikku dan membantingku ke tanah, selanjutnya dia dudukkan aku dan memukuliku sedangkan aku adalah laki­-laki yang lemah. Tiba-tiba berdirilah Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha mengambil sebuah tiang dari batu kemudian beliau pukulkan dengan keras mengenai kepala Abu Lahab sehingga melukainya dengan parah. Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha berkata, ‘Saya telah melemahkannya sehingga jatuhlah kredibilitasnya’.

Kemudian bangunlah Abu Lahab dalam keadaan terhina, Demi Allah ia tidak hidup setelah itu melainkan hanya tujuh malam hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menimpakan kepadanya penyakit bisul yang menyebabkan kema­tiannya.”

Begitulah perlakuan seorang wanita mukminah yang pemberani terhadap musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga menjadi gugurlah kesombongannya dan merosotlah kehor­matannya karena ternoda. Alangkah bangganya sejarah Islam yang telah mencatat Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha sebagai teladan bagi para wanita yang dibina oleh Islam.

Ibnu Sa’d menyebutkan di Dalamath-­Thabaqat al-Kubra bahwa Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha suatu hari bermimpi dengan suatu mimpi yang menakjubkan, sehingga ia bersegera untuk mengadukannya kepada Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, saya bermimpi seolah-olah sebagian dari anggota tubuhmu berada di rumahku.” Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mimpimu bagus, kelak Fatimah melahirkan seorang anak laki-laki yang nanti akan engkau susui dengan susu yang engkau berikan buat anakmu (Qatsam).”

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha keluar dengan mem­bawa kegembiraan karena berita tersebut, dan tidak berselang lama Fatimah Rodhiallahu ‘anha melahirkan Hasan bin Ali Rodhiallahu ‘anhu yang kemu­dian diasuh oleh Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha.

Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha berkata, “Suata ketika aku mendatangi Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, dengan membawa bayi tersebut maka Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam segera menggendong dan mencium bayi tersebut, namun tiba-tiba bayi tersebut mengencingi Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau bersabda, “Wahai Ummu Fadhl peganglah anak ini karena dia telah mengencingiku.”
Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha berkata, “Maka aku ambil bayi tersebut dan aku cubit sehingga dia menangis, aku berkata, “Engkau telah menyusahkan Rasulullah karena engkau telah mengencinginya”. Tatkala melihat bayi tersebut menangis, Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai Ummu Fadhl justru engkau yang menyusahkanku karena telah membuat anakku menangis”. Kemudian Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam meminta air lalu beliau percikkan ke tempat yang terkena air kencing kemudian bersabda, “Jika bayi laki-laki maka percikilah dengan air, akan tetapi apabila bayi wanita maka cucilah”.

Di antara peristiwa yang mengesankan Lubabah binti al-Haris Rodhiallahu ‘anha adalah tatkala banyak orang bertanya kepada beliau ketika hari Arafah apakah Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam shaum ataukah tidak? Maka dengan kebijakan­nya, beliau memanggil salah seorang anaknya kemudian menyuruhnya untuk mengirim­kan segelas susu kepada Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam tatkala beliau berada di Arafah, kemudian tatkala dia menemukan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam dengan dilihat oleh semua orang beliau menerima segelas susu tersebut kemudian meminumnya.

Di sisi yang lain Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha mempelajari Hadits asy-Syarif dari Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam dan beliau meriwayatkan sebanyak tiga puluh hadits. Adapun yang meriwayatkan dari beliau adalah sang putra beliau Abdulllah bin Abbas Rodhiallahu ‘anhu, Tamam yakni budaknya, Anas bin Malik, dan lainnya.

Kemudian wafatlah Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha pada masa khalifah Ustman bin Affan Rodhiallahu ‘anhu setelah meninggalkan kepada kita contoh yang baik yang patut ditiru sebagai ibu yang shalihah yang melahirkan tokoh semisal Abdullah bin Abbas Rodhiallahu ‘anhu; kyai umat ini dan Turjumanul Qur’an (yang ahli dalam hal tafsir al-Qur’an). Begitu pula telah memberikan contoh terbaik bagi kita dalam hal kepahlawanan yang memancar dari akidah yang benar.

Sumber: Kitab Nisaa’ Haular Rasuul, karya Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Musthafa Abu an-Nashrasy-Syalabi (dari situs ahlul hadits).

Sumber gambar : situs englishbaby.com
Read more
PAGI, FATIH, DAN TAUFIQ
TaQ Shams -Pelajar Umm Al Qura University dan Penggiat FL Wilayah Saudi Arabia-
(Rubrik "Remaja" Buletin An-Nisa Edisi Juni 2013)



Pagi selalu menyediakan nuansa yang tiada dapat diredaksikan dengan kata-kata. Selalu saja ada ruang sempit dalam diri yang kemudian berubah lapang. Ada keruh yang menjelma jernih. Ada resah yang berganti bahagia.

Setiap pagi, tiga puluh menit sebelum belajar, tempat kami belajar menyediakan pilihan majelis ilmu yang bebas kami pilih dan ikuti, dengan ustadzah dan bahasan berbeda pada setiap majelis ilmu yang disediakan.
Setiap senin pagi saya memilih hadir di majelis ilmunya ustadzah Fattuhah el Indonesia. Beliau salah satu ustadzah Umm Al Qura University keturunan Indonesia. Ustadzah di jurusan Dakwah ini, memberi kami pencerahan tentang Asmaul husna. Pagi itu beliau sedang membahas tentang Ar Rahman dan Ar Raheem.
"Salah satu dari Ar Rahman dan Ar Raheemnya Allah adalah taqdir Allah bagi seorang muslim di negeri minoritas muslim. Allah beri mereka keteguhan dan kegigihan untuk memegang erat aqidahnya di tengah masyarakat yang mengingkariNya." Salah satu uraiannya pagi itu.

"Sebut saja, Fatih Seferagic. Seorang pemuda yang berkebangsaan Bosnia. Allah tetapkan ia hidup dan tumbuh di Amerika. Sebuah negeri yang kita pahami bersama sebagai negeri kuffar. Fatih di lahirkan di Jerman, pada usianya yang ke empat orang tuanya membawanya hijrah ke Amerika. Di Baltimore dia tinggal dan menyelesaikan hafalannya di usianya yang ke dua belas tahun. Saat ini sambil belajar di Bayyinah's Dream program, ia juga menjadi pengajar Al Quran dan ketua remaja masjid Syaikh Yasir Birjas di Dallas, Texas." Tambah Ustadzah Fattuhah, menjelaskan kisah singkat seorang Fatih.

"Atas Rahman & Raheem Allah jualah, seorang Fatih mendapatkan taufiqNya. Hingga Al Quran menjadi teman hidupnya. Karena Taufiq Allah ini bukan rumah yang ditempatinya, bukan juga seseorang yang menjadi temannya, bukan pula pakaian yang diingininya. Tapi Taufiq adalah pemberian yang Allah idzinkan kepada hambaNya untuk menjadi bagian penting dalam sepanjang hidupnya. Layaknya tumbuhan yang selalu butuh guyuran air sebagai nutrisi terpentingnya. Maka, menghujaninya dengan shalat dan doa, berprasangka baik terhadap Allah dan manusia adalah jalan penting mempertahankan taufiq yang telah Allah anugerahkan. Keberadaan taufiq dalam kehidupan seorang Fatih yang menjadikan Al Quran sebagai bagian dari hidupnya adalah bukti Rahman dan Raheem Allah selalu melingkupi kehidupannya." Analisa ustadzah yang selalu berbinar dengan ulas senyum tulusnya.

"Kita pun harus yakin bahwa masalah adalah masalah 'taufiq'. Kita lihat pada 'dzikir' yang merupakan paling mudahnya ketaatan yang bisa dilakukan, tapi tidak semua orang dapat melakukannya secara dawam (terus menerus atau berkelanjutan), kecuali taufiq Allah yang tercurah kepadanya." Begitulah Ustadzah mengakhiri majelis ilmunya, di pagi hari itu. 
Read more

0 MUSIM LIBURAN… MAU KEMANA??


MUSIM LIBURAN… MAU KEMANA??
Oleh : Ummu Aisyah
(Rubrik "Keluarga Sakinah" Buletin An-Nisa Edisi Juni 2013)



"Libur tlah tiba… libur tlah tiba.. hore… hore… horeee…"

Mungkin sebagian dari kita masih ingat dengan lagu tersebut. Itulah lirik lagu yang pernah dinyanyikan oleh Tasya Kamila dan cukup disukai. Lagu yang menggambarkan rasa senang karena sekolah mulai libur, sehingga rasa penat selama mengikuti kegiatan sekolah selesai sudah. Lalu apa yang harus dilakukan agar kegiatan libur sekolah menyenangkan dan menjadi memori indah yang selalu dikenang?

Sekarang ini di Indonesia banyak kegiatan yang ditawarkan oleh mereka yang kreatif untuk mengisi masa liburan. Ada kegiatan outbond dengan berbagai paket, camping bersama, liburan keluar daerah bahkan luar negeri dan lain-lain, tentu dengan biaya mahal. Bagi warga Indonesia  yang tinggal di Arab Saudi, 'Pulkam' (Pulang kampung) adalah salah satu pilihan favorit, tentu jika dana mencukupi. Karena akan bertemu dengan handai taulan di kampung halaman dan juga dapat rekreasi ke tempat wisata. Akan tetapi, jika tidak dapat berlibur di tanah air, apa yang dapat kita lakukan agar anggota keluarga senang, tidak bete alias bosan karena libur yang terlalu lama? Apalagi tinggal di Arab Saudi, tidak banyak tempat wisata sebagaimana di Indonesia. Karena itu dibutuhkan kreatifitas membuat kegiatan agar liburan anak-anak terasa nikmat dan bukan sebaliknya, membuat mereka bosan dan ingin cepat-cepat masuk sekolah lagi, padahal sekolah masih libur.
Hal-hal yang mungkin dapat dilakukan antara lain:
1. Buatlah agenda liburan yang melibatkan anak-anak, jangan hanya kita orang tua yang menentukan karena yang banyak memiliki waktu luang adalah mereka.
2. Sesuaikan kegiatan liburan dengan dana yang ada sehingga tidak membuat pusing kepala sebab dana yang tidak mencukupi.
3. Tentukan kegiatan apa saja yang akan dilakukan di luar dan di dalam rumah. Untuk pilihan tempat di luar rumah, Alhamdulilah walau terbatas, masih banyak pilihan tempat wisata yang bisa dikunjungi untuk keluarga; ada Haromain; Mekah dan Madinah sebagai tempat wisata rohani, ada pantai dan gurun sebagi tadabbur alam, ada taman kota atau malahi (taman bermain) yang dapat kita pilih untuk rihlah keluarga.
4. Untuk kegiatan di rumah bisa kita buat kegiatan masak bersama atau membuat keterampilan yang mereka senangi. Atau bekerja sama dengan keluarga teman lain untuk membuat kegiatan bersama yang melibatkan anak-anak sehingga kegiatan liburan tidak monoton yang akhirnya membuat mereka bosan di rumah dan hanya sibuk dengan menonton televisi atau main game dan internet saja.

Mulailah sejak sekarang mengagendakan liburan bagi keluarga yang menyenangkan dan bermanfaat, sehingga dapat menjalin hubungan yang mesra antar anggota keluarga dan tercipta suasana keluarga yang harmonis. Hal ini perlu dipersiapkan agar ketika libur telah datang, kita tidak bingung mau apa dan kemana saat liburan.

Selamat berlibur, moga hari-hari yang dilalui penuh arti dan menyenangkan !

Sumber Gambar : Situs sarjanaku.com
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
© 2010 Perempuan Keadilan Arab Saudi is proudly powered by Blogger