Welcome

Selamat Datang,
Ahlan wa Sahlan di situs Bidang Perempuan PIP PKS (Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera) Arab Saudi .
Terima Kasih telah berkunjung.

Kategori

0 Bidpuan PKS Hijaz-Saudi Sosialisasikan UU Perlindungan Anak

Bidpuan PKS Hijaz-Saudi Sosialisasikan UU Perlindungan Anak
 
 
JEDDAH - Tinggal di luar negri tidak membuat kepedulian kader perempuan PKS Hijaz (Jeddah - Mekkah) terhadap nasib anak-anak dan perempuan Indonesia berkurang.

Oleh karena itu, kemarin malam (Selasa, 11/2/14) bertempat di Gedung Darul Ulum (KB, TK dan SDIT Indonesia di Jeddah) kader perempuan PKS Hijaz mengadakan Silaturahim Tokoh Perempuan Indonesia dengan Hj. Ledia Hanifa Amaliah, SSi., MPsi.T, Anggota Dewan dari Fraksi PKS, wakil ketua Komisi VIII DPR RI, komisi yang membawahi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Di awal acara Bu Ledia Hanifa memberi penjelasan betapa pentingnya sosialisasi Undang Undang perlindungan anak di Indonesia, melihat semakin maraknya kasus pelecehan, eksploitasi dan kekerasan terhadap anak baru-baru ini. Hanya saja, wadah yang tepat untuk sosialisasi dirasa masih kurang.

Padahal anak, sebagai aset bangsa, selayaknya mendapat perhatian besar. Teknologi dan media sewajarnya tetap memperhatikan dampak baik buruknya terhadap anak. Disinilah fungsi orang tua begitu penting, yang bisa memberikan filter agar anak tetap terjaga, bukan Sekolah, karena sekolah hanyalah pendamping. Ditambah peran negara dengan regulasinya yang juga tak kalah penting.

Session dialog tetaplah menjadi bagian yang ditunggu, karena disinilah inti dari acara silaturahim.

Salah satu Tokoh Perempuan yang hadir, Bu Liana perwakilan dari TKI Overstayer perempuan di Jeddah menyampaikan uneg-uneg nya terkait nasib anak-anak dan TKW Indonesia di Jeddah yang sampai saat ini beberapa masih tinggal di tenda-tenda sementara dengan fasilitas yang sangat terbatas.

Bu Liana berpendapat, anak-anak dan perempuan di luar negri tetaplah warga negara Indonesia yang berhak mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah. Fakta bahwa tidak sedikit tenaga kerja Indonesia yang tinggal di Jeddah memiliki anak-anak kadang luput dari perhatian pemerintah, terutama nasib pendidikan mereka.

Disini, ditambahkan oleh Ibu Dr. Elly Warti Maliki. MA, tokoh perempuan Jeddah yang juga hadir, pendidikan yang layak bagi anak-anak  para TKI perlu, karena dikhawatirkan anak-anak yang terbengkalai pendidikannya kelak tidak dapat berkesempatan mendapatkan taraf hidup yang lebih baik dari orang tuanya. Bahkan Ibu Elly berinisiatif mendirikan Sekolah Islam Terpadu Darul Ulum, karena keprihatinan beliau terhadap nasib pendidikan anak bangsa khususnya yang tinggal di Jeddah.

Perjuangan Ibu Elly tidak mudah, karena ternyata Sekolah yang beliau dirikan mendapatkan kendala perijinan dan kendala fasilitas. Dan hingga saat ini beliau masih berupaya untuk mendapatkan fasilitas yang layak dan perijinan tetap dari pemerintah Saudi. Ibu Elly berharap aspirasi beliau tersampaikan melalui Ibu Ledia, dan bisa diteruskan kepada Komisi X DPR RI.

Semoga acara ini bisa menjembatani aspirasi warga negara Indonesia yang tinggal di Jeddah, khususnya tentang permasalahan anak-anak dan perempuan. Sehingga kedepannya, kita bisa menemukan solusi yang bermanfaat, untuk mewujudkan generasi bangsa yang lebih baik. aamiin. (Sonia Atika/ @SoniaAtika)



Read more

0 MERINDUMU…… SANG IDAMAN

MERINDUMU…… SANG IDAMAN
Oleh: Ustadz Akhmad Nizaruddin
(Kajian Utama Buletin An-Nisa Edisi Januari 2014)



“Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” 
(QS. al-Anbiyaa' : 107)

Ayat di atas menyingkap inti dari misi besar yang dibawa Rasulullah SAW, karena misi itu adalah rahmat dan kasih sayang untuk alam semesta, bukankah dengan ajarannya akan terwujud kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat serta terwujudnya keadilan dan kedamaian bagi alam semesta? 
 
Rahmat dan kasih sayang Rasulullah SAW tidak hanya untuk kaum muslimin tetapi mencakup orang kafir bahkan musuh-musuh dan orang yang pernah menyakitinya, tidak hanya untuk manusia tetapi mencakup hewan dan tumbuhan, dan tidak hanya makhluk hidup tetapi mencakup juga benda mati.

Sirah Rasulullah SAW menceritakan bagaimana kasih sayangnya kepada penduduk Thaif yang telah menolak dan melemparinya dengan batu, kepada orang yang melukainya ketika perang Uhud, atau kepada penduduk Makkah yang pernah menyiksanya dan mengusirnya, ungkapan yang keluar dari mulutnya yang mulia hanyalah ungkapan cinta dan sayang: “Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak tahu”, “Aku berharap dari keturunan mereka akan lahir generasi yang akan beribadah kepada Allah” atau “Aku tidak diutus sebagai pelaknat melainkan sebagai rahmat” dan “pergilah kalian semua bebas”.

Dialah Rasul agung yang mengatakan “(menyayangi) setiap makhluk hidup ada pahalanya”, memerintahkan menajamkan pisau sebelum menyembelih, melarang menyiksa binatang dan menjadikannya sebagai target untuk permainan, melarang membebani binatang di atas kemampuannya, dan melarang menyakitinya. Dan dialah Rasul yang dengan kasih sayangnya mengusap menenangkan sebatang pohon kurma yang merintih dan menangis karena tidak digunakan lagi oleh Rasul mulia untuk bersandar dalam khutbahnya di masjid.

Kasih Sayang Kepada Umat

﴿لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ﴾

Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (QS. at-Taubah: 128)

Itulah pujian luar biasa yang diberikan Allah kepada Rasulullah SAW, Al-Qurtubi (w. 671 H) dalam tafsirnya menjelaskan seraya menukil perkataan Al-Husain bin Alfadhl (w. 282 H): “Allah tidak pernah menggabungkan dua nama dari asmaul husna kepada seorang nabi kecuali Nabi Muhammad, Dia berfirman  ﴿ بِالمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ ﴾dan berfirman menyifatkan diriNya: ﴿ إِنَّ اللهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ ﴾

Seorang nabi yang sangat sayang kepada umatnya, suatu ketika beliau bersabda: “Perumpamaanku adalah seperti orang yang menyalakan api. Kemudian ketika api itu menyinari sekelilingnya, laron-laron dan serangga sejenisnya menjatuhkan tubuh mereka ke api itu. Orang itu berusaha menghalau laron-laron itu, tetapi laron-laron itu malah melawannya dan selanjutnya menjatuhkan tubuh mereka ke api. Seperti itulah perumpamaanku dengan kalian. Saya menghalau kalian dari api neraka, ‘Jauhkanlah diri kalian dari api neraka! Jauhkanlah diri kalian dari api neraka!’ akan tetapi kalian kemudian melawan laranganku itu dan selanjutnya kalian melemparkan diri kalian ke dalam api neraka” (HR. Bukhari dan Muslim), selalu memikirkan umatnya setiap waktu bahkan ketika beliau membaca firman Allah tentang Nabi Ibrahim “Ya Rabb sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia, barangsiapa yang mengikutiku sesungguhnya ia adalah golonganku” (QS. Ibrahim: 36) dan tentang Nabi Isa “Jika Engkau mengazab mereka maka sesungguhnya mereka adalah hambaMu dan jika Engkau mengampuni mereka sesungguhnya Engkau Maha Perkasa dan Bijaksana” (QS. al-Maaidah: 118) Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya seraya berkata: “Ya Allah umatku umatku..” dan beliau pun menangis, lalu Allah SWT berkata: “Wahai Jibril pergilah dan temui Muhammad –dan tentu Allah lebih mengetahui- dan tanyakan apa yang membuatmu menangis?” Jibril pun datang menemui Rasulullah SAW, kemudian beliau memberitahukan apa yang diucapkannya, -dan Allah tentu lebih mengetahuinya- kemudian Allah berkata: “Wahai Jibril temui Muhammad dan katakan Kami akan membuatmu ridha berkenaan nasib umatmu dan tidak akan membuatmu sedih” (HR. Muslim). Ya Rasulullah alangkah besarnya cinta dan sayangmu kepada umat….!

Begitu besar rasa cinta Rasulullah SAW kepada umatnya hingga banyak sekali keringanan-keringanan dalam syariat mulia ini. Shalat yang awalnya akan diwajibkan 50 kali dalam sehari semalam diringankan menjadi 5 kali seperti yang diceritakan dalam peristiwa mi’raj yang terkenal, kewajiban haji yang hanya 1 kali seumur hidup bagi yang mampu, dalam sebuah hadits ketika Rasulullah SAW berkata: “Allah SWT mewajibkan haji kepada kalian maka berhajilah!” salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah setiap tahun wahai Rasulullah?” beliau pun diam tidak menjawab hingga sahabat tersebut mengulangi pertanyaan tersebut tiga kali, lalu beliau menjawab: “Seandainya aku katakan ‘Ya’ pastilah akan wajib setiap tahun dan kalian pasti tidak akan mampu” (HR. Muslim), atau hadits-hadits yang didahului dengan kata-kata beliau “Seandainya tidak menyulitkan umatku pasti akan aku perintahkan mereka…..” seperti hadits bersiwak sebelum shalat, mengakhirkan shalat isya berjamaah di masjid sampai pertengahan malam, dan lain sebagainya.

Kasih sayang dan cinta Rasulullah kepada umatnya menembus batas waktu dan ruang, bahkan beliau rindu ingin berjumpa dengan umatnya yang akan datang setelahnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Sesungguhnya Rasulullah SAW ziarah kubur lalu berkata:Semoga keselamatan tercurah kepada kalian penghuni kuburan kaum mukminin, sesungguhnya –insya Allah- kami akan menyusul kalian, aku ingin berjumpa dengan saudara-saudarakupara sahabat berkata: “Bukankah kami saudara-saudarmu wahai Rasulullah?” beliaupun menjawab:Kalian sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku adalah mereka yang belum dilahirkan” (HR. Muslim).

Dan sebagaimana hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim ketika di padang mahsyar pada hari kiamat nanti, semua manusia dikumpulkan dan mereka mencari seseorang yang bisa memohonkan syafaat kepada Allah, mereka datang kepada Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa tapi tidak ada yang bisa memohonkan syafaat kepada Allah, kecuali Nabi Muhammad SAW, lalu beliau pun sujud di bawah arsy memohon kepada Allah syafaat, setelah bangun dari sujudnya kata-kata yang keluar dari mulutnya yang mulia adalah; “Ya Rabb, umatku..umatku”

وكل المرسلين يقول: نفسي  
 وأحمد: أمــــتي إنساً وجنا

وكل الأنبياء بدور هــــــــــــــدي
 وأنت الشمس أكملهم وأهدى

Semua rasul berkata: “diriku diriku..”
Sedangkan Muhammad berkata: “umatku..” jin dan manusia
Semua nabi laksana bulan purnama
Engkau laksana matahari yang sempurna

Ya Rabb jadikan kami umat Rasulullah yang selalu melaksakan sunnah-sunnahnya dan mendapat syafaatnya serta berjumpa dengannya di surga-Mu.

Allahumma shalli wasallim ala Muhammad wa‘ala alihi washahbihi ajmain…
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
© 2010 Perempuan Keadilan Arab Saudi is proudly powered by Blogger